dapatkan uang KLIK disini

Jumat, 28 Juni 2013

Scott Lynch, Anak Pendeta yang Menemukan Cahaya Islam

L
ebih dari dua dekade Scott Lynch mencari kebenaran hakiki. Pada akhir pencariannya ia menemukan Islam. Komunikasi intensif dengan sang Pencipta  melalui kewajiban shalat lima waktu menjadi pertimbangan Lynch.elama dua dekade, Lynch hanya memahami Muslim memiliki karakteristik berperawakan gelap, rambut hitam, berjenggot, menetap di Timur Tengah dan Asia. Seorang Muslim hanya mengenakan pakaian sederhana dan serba tertutup.

"Saya merasa cukup aneh ketika terbiasa dengan penampilan warga AS yang berambut pirang, bermata biru, beragama Kristen. Namun, umat Islam begitu beragam," kata dia seperti dikutipOnislam.net, Jumat (28/6).Semasa remaja, beberapa kali Lynch berpindah tempat tinggal. Di mana ia tinggal, Lynch tidak menemukan keberagaman. Latar belakang keluarga Lynch cukup dengan gereja. Ia sendiri merupakan anak seorang pendeta.

"Ayah seorang pendeta. Anda bisa bayangkan bagaimana tradisi Kristen mewarnai kehidupan saya. Setiap akhir pekan, saya rutin beribadah di gereja," kenang dia,Lynch dibesarkan dalam pemahaman Yesus sebagai anak Tuhan. Namun, dirinya seolah menolak pemahaman itu. Akantetapi rasa takut kepada orang tuanya membuat ia harus menerima pemahaman itu. "Saya meyakini kisah Yesus itu tidak masuk akal," kata dia.

Ia merasa aneh ketika sosok Yesus itu akan menyelamatkan setiap orang yang percaya kepadanya. Pertanyaan pun muncul, bagaimana orang-orang sebelum kedatangan Yesus. "Saya diam-diam mulai mempertanyakan masalah ini," kata dia.Kendati mempertanyakan, Lynch tidak memperlihatkan apa yang ia rasakan kepada orang tuanya. Lynch hanya bisa menahan dalam hati. Di saat bersamaan, orang tuanya terus menerus meminta anaknya itu menerima kehadiran Yesus.

Selama lima tahun ke depan, Lynch terus berpura-pura. Ia memang hadiri kajian Injil. Namun, ia tidak pernah terpikir mempelajarinya. Lulus SMA, Lnych mendapatkan momentum. Ia niatkan diri pada satu hal penting yakni kebebasan mempelajari agama lain.

Hal yang pertama dilakukannya, ia pelajari ajaran Katolik Roma. Tapi itu tidak lama. Lnych kembali melanjutkan pencariannya. Untuk mempermudah niatannya itu, Lynch mempelajari agama Yahudi. Ia tertarik mendalami bahasa Ibrani. Saat itu, ia belajar bersama seorang rabi. Lagi-lagi, Lynch merasa buntu dengan tradisi Yahudi.

Barulah, ia menilik Islam. Pertemuan ini memang tidak sengaja. Saat itu, ia mengambil kelas Lembaga dan Tradisi Islam. Di kelas itu, ia berinteraksi dengan Muslim. Satu kesan yang ia dapat, Islam mengajarkan kesederhanaan dan rendah hati. Tak lama, ia mulai memberanikan diri mendatangi masjid. Di masjid, Lynch mulai menemukan kecocokan dengan apa yang dipikirkan tentang konsep Ketuhanan.

"Saya tahu ada satu Allah, tapi siapa dia, dimana dia," tanyanya.

Memasuki dunia kerja, kecocokan itu berlanjut. Lynch menyimpulkan Islam memiliki dasar keyakinan yang kuat  tentang Ketuhanan. Islam menyatakan Tuhan itu satu, Tuhan itu melalui utusan-Nya coba menyampaikan hal tersebut. Islam itu merupakan pedoman hidup manusia.

"Saat itu, saya mulai tertarik untuk bertanya lebih jauh tentang Islam," kata dia,

Suatu waktu, Lynch beremu dengan pria Muslim bernama Hani. Kepadanya, Lynch banyak bertanya tentang Islam dan Muslim. Oleh Hani, ia diberikan Alquran. Ketika membaca, ia merasa terkejut. Alquran banyak bercerita tentang Kristen dan Yahudi. "Tuhan apakah Engkau menginginkanku bangun pagi dan menyembah-Mu. Setelah begitu yakin, saya memutuskan mengucapkan syahadat," kata dia. 

Usai mengucapkan syahadat, Lynch berpikir apa yang akan ia katakan kepada keluarga dan rekan kerjanya. Itu terjadi selama berbulan-bulan, tapi Lynch berusaha tenang menghadapi masalah tersebut. 

"Saya coba lupakan itu, dengan mulai mendalami ajaran Islam. Disini saya siap mengambil langkah berikutnya," kenang dia.

Pada Januari 2001, Hani mengundang Lynch mengunjungi Islamic Center Fort Collins, Colorado.Berada di sana, Lynch seolah dipanggil melakukan sesuatu. Apa yang ia rasakan coba diutarakan pada Hani. Oleh temannya itu, ia disarankan membaca Alquran dan mulai mempelajari tata cara shalat.

"Jujur saya sedikit gugup," kata dia.

Tak terasa, setahun sudah Lynch menjadi Muslim. Selama itu, Lynch merasakan kemajuan, kemunduran dan keraguan. Kondisi itu ia coba pahami sebagai satu upaya menjadi Muslim yang kaffah. "Saya ini manusia biasa, tentu Allah memahami kelemahan saya itu. Yang pasti, dalam hati, saya telah bekerja keras mengikut jalan-Nya," kata dia.

Hukum Perbuatan Korupsi dalam Islam


Hukum Islam disyariatkan Allah SWT untuk kemaslahatan manusia. 

Di antara kemaslahatan yang hendak diwujudkan dengan pensyariatan hukum tersebut ialah terpeliharanya harta dari pemindahan hak milik yang tidak menurut prosedur hukum, dan dari pemanfaatannya yang tidak sesuai dengan kehendak Allah SWT.

Oleh karena itu, larangan mencuri, merampas, mencopet, dan sebagainya adalah untuk memelihara keamanan harta dari pemilikan yang tidak sah. 

Larangan menggunakan sebagai taruhan judi dan memberikannya kepada orang lain yang diyakini akan menggunakan dalam berbuat maksiat, karena pemanfaatan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah SWT jadikan kemaslahatan yang dituju dengan tidak tercapai.

Ulama fikih telah sepakat mengatakan bahwa perbuatan korupsi adalah haram dan dilarang. Karena bertentangan dengan  maqasid asy-syariah. Keharaman perbuatan korupsi dapat ditinjau dari berbagai segi, antara lain sebagai berikut.

a. Perbuatan korupsi merupakan perbuatan curang dan penipuan yang secara langsung merugikan keuangan negara (masyarakat). 

Allah SWT memberi peringatan agar kecurangan dan penipuan itu dihindari, seperti pada firman-Nya, "Tidak mungkin seorang Nabi berkhianat dalam urusan rampasan perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan harta rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu; kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya.” (QS. Ali Imran:161).

Nabi Muhammad SAW telah menetapkan suatu peraturan bahwa setiap kembali dari peperangan, semua harta rampasan baik yang kecil maupun yang besar jumlahnya harus dilaporkan dan dikumpulkan di hadapan pimpinan perang kemudian Rasulullah SAW membaginya sesuai dengan ketentuan bahwa 1/5 dari harta rampasan itu untuk Allah SWT, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin, dan ibnu sabil, sedangkan siasanya (4/5 lagi) diberikan kepada mereka yang berperang. (QS. Al-Anfal: 41).

Minggu, 16 Juni 2013

CARA MENGUATKAN IMAN

1. Perbanyaklah menyimak ayat-ayat Al-Quran

Al-Qur'an diturunkan Allah sebagai cahaya dan petunjuk, juga sebagai ubat bagi hati manusia. "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi ubat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Al-Isra ': 82).

Kata Ibnu Qayyim, yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim untuk menyembuhkan hatinya melalui Al-Quran, "Caranya ada dua macam: pertama, engkau harus mengalihkan hatimu dari dunia, lalu engkau harus menempatkannya di akhirat. Kedua, sesudah itu engkau harus menghadapkan semua hatimu kepada pengertian-pengertian Al-Qur'an, memikirkan dan memahami apa yang dimaksudkan dan mengapa ia diturunkan. Engkau harus mengamati semua ayat-ayat-Nya. Jika suatu ayat diturunkan untuk mengobati hati, maka dengan izin Allah hati itu pun akan sembuh. "

2. Rasakan keagungan Allah seperti yang digambarkan Al-Quran dan Sunnah

Al-Quran dan Sunnah banyak sekali mengungkap keagungan Allah swt. Seorang muslim yang ketika dihadapkan dengan keagungan Allah, hatinya akan bergetar dan jiwanya akan tunduk. Kekhusukan akan hadir mengisi relung-relung hatinya.

Resapi betapa agungnya Allah yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui, yang memiliki nama-nama yang baik (asma'ul husna). Dialah Al-'Azhim, Al-Muhaimin, Al-Jabbar, Al-Mutakabbir, Al-Qawiyyu, Al-Qahhar, Al-Kabiir, Al-Muth'ali. Dia yang menciptakan segala sesuatu dan hanya kepada-Nya lah kita kembali.

Jangan sampai kita termasuk orang yang disebut ayat ini, "Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi dan seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya." (Az-Zumar: 67)

3. Carilah ilmu syar'i

Sebab, Al-Qur'an berkata, "Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya ialah orang-orang yang berilmu." (Fathir: 28). Karenanya, dalamilah ilmu-ilmu yang mengantarkan kita pada rasa takut kepada Allah.

Allah berfirman, "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (Az-Zumar: 9). Orang yang tahu tentang hakikat penciptaan manusia, tahu tentang syariat yang diturunkan oleh Allah sebagai tata cara hidup manusia, dan tahu ke mana tujuan akhir hidup manusia, tentu akan lebih khusyuk hatinya dalam ibadah dan kuat imannya dalam aneka gelombang ujian ketimbang orang yang jahil.

Orang yang tahu tentang apa yang halal dan haram, tentu lebih bisa menjaga diri daripada orang yang tidak tahu. Orang yang tahu bagaiman dahsyatnya siksa neraka, tentu akan lebih khusyuk. Orang yang tidak tahu bagaimana nikmatnya syurga, tentu tidak akan pernah punya rasa rindu untuk meraihnya.

4. Mengikutlah halaqah zikir

Suatu hari Abu Bakar melawat Hanzhalah. "Bagaimana keadaanmu, wahai Hanzhalah?" Hanzhalah menjawab, "Hanzhalah telah berbuat munafik." Abu Bakar bertanya apa sebabnya. Kata Hanzhalah, "Jika kami berada di sisi Rasulullah saw., Beliau mengingatkan kami tentang neraka dan syurga yang seakan-akan kami bisa melihat dengan mata kepala sendiri. Lalu setelah kami pergi dari sisi Rasulullah saw. kami pun disibukkan oleh urusan isteri, anak-anak, dankehidupan, lalu kami pun banyak lupa. "

Lantas kedua-duanya mengadukan hal itu kepada Rasulullah saw. Kata Rasulullah, "Demi jiwaku yang ada di dalam genggaman-Nya, andaikata kamu sekalian tetap seperti keadaanmu di sisiku dan di dalam zikir, tentu para malaikat akan menyalami kamu di atas kasurmu dan tatkala kamu dalam perjalanan. Tetapi, wahai Hanzhalah, sa'atah, sa'atan, sa'atan. "(Shahih Muslim no. 2750)

Begitulah majlis zikir. Bisa menambah berat iman kita. Makanya para sahabat sangat bersemangat mengadakan pertemuan halaqah dzikir. "Duduklah besama kami untuk mengimani hari kiamat," begitu ajak Muadz bin Jabal. Di halaqah itu, kita boleh melaksanakan hal-hal yang diwajibkan Allah kepada kita, membaca Al-Quran, membaca hadis, atau mengkaji ilmu pengetahuan lainnya.

5. Perbanyaklah amal soleh

Suatu ketika Rasulullah saw. bertanya, "Siapa di antara kamu yang berpuasa pada hari ini?" Abu Bakar menjawab, "Saya." Lalu Rasulullah saw. bertanya lagi, "Siapa di antara kamu yang hari ini menjenguk orang sakit?" Abu Bakar menjawab, "Saya." Lalu Rasulullah saw. bersabda, "Tidaklah amal-amal itu menyatu dalam diri seseorang malainkan dia akan masuk syurga." (Muslim)

Begitulah seorang mukmin yang Shaddiq (sejati), begitu bersemangat menggunakan setiap kesempatan untuk memperbanyak amal soleh. Mereka berlumba-lumba untuk mendapatkan syurga. "Berlumba-lumbalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Rabb-mu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi." (Al-Hadid: 21)

Begitulah mereka. Sehingga keadaan mereka seperti yang digambarkan Allah swt., "Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam, dan pada akhir-akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah). Dan, pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian. "(Adz-Dzariyat: 17-19)

Banyak beramal soleh, akan menguatkan iman kita. Jika kita berterusan dengan amal-amal soleh, Allah akan mencintai kita. Dalam sebuah hadis qudsy, Rasulullah saw. menerangkan bahawa Allah berfirman, "Hamba-Ku sentiasa bertaqarrub kepada-Ku dengan mengerjakan nafilah sehingga Aku mencintainya." (Shahih Bukhari no. 6137)

6. Lakukan berbagai macam ibadah

Ibadah mempunyai banyak ragamnya. Ada ibadah fizikal seperti puasa, ibadah bahan seperti zakat, ibadah lisan seperti doa dan zikir. Ada juga ibadah yang yang menggabungkan semuanya seperti haji. Semua ragam ibadah itu sangat bermanfaat untuk menyembuhkan lemah iman kita.

Puasa membuat kita khusyu 'dan mempertebal rasa muraqabatullah (merasa diawasi Allah). Solat rawatib dapat menyempurnakan amal-amal wajib kita kurang sempurna kualitinya. Berinfak mengikis sifat bakhil dan penyakit hubbud-dunya. Tahajjud menambah kekuatan.

Banyak melakukan berbagai macam ibadah bukan hanya membuat baju iman kita makin baru dan cemerlang, tapi juga menyediakan bagi kita begitu banyak pintu untuk masuk syurga. Rasulullah saw. bersabda, "Sesiapa yang menafkahi dua istri di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu syurga: 'Wahai hamba Allah, ini adalah baik.' Lalu sesiapa yang menjadi orang yang banyak mendirikan solat, maka dia dipanggil dari pintu solat. Barangsiapa menjadi orang yang banyak berjihad, maka dia dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa menjadi orang yang banyak melakukan puasa, maka dia dipanggil dari pintu ar-rayyan. Barangsiapa menjadi orang yang banyak mengeluarkan sedekah, maka dia dipanggil dari pintu sedekah. "(Bukhari no. 1798)

7. Hadirkan perasaan takut mati dalam keadaan su'ul khatimah

Rasa takut su'ul khatimah akan mendorong kita untuk taat dan senantiasa menjaga iman kita. Penyebab su'ul khatimah adalah lemahnya iman menenggelamkan diri kita ke dalam jurang kedurhakaan. Sehingga, ketika nyawa kita dicabut oleh malaikat Izrail, lidah kita tidak mampu mengucapkan kalimat laa ilaha illallah di hembusan nafas terakhir.

8. Banyak-banyaklah ingat mati

Rasulullah saw. bersabda, "Dulu aku melarangmu menziarahi kubur, ketahuilah sekarang ziarahilah kubur kerana hal itu boleh melunakan hati, membuat mata menangism mengingatkan hari akhirat, dan janganlah kamu mengucapkan kata-kata yang kotor." (Shahihul Jami 'no. 4584)

Rasulullah saw. juga bersabda, "Banyak-banyaklah mengingati penebas kelazatan-kelazatan, iaitu kematian." (Tirmidzi no. 230)

Mengingat-ingat mati boleh mendorong kita untuk mengelakkan diri dari berbuat durhaka kepada Allah dan dapat melunakkan hati kita yang keras. Kerana itu Rasulullah menganjurkan kepada kita, "Kunjungilah orang sakit dan iringilah jenazah, niscaya akan mengingatkanmu terhadap hari akhirat." (Shahihul Jami 'no. 4109)

Melihat orang sakit yang sedang sakaratul maut sangat memberi bekas. Saat berziarah kubur, bayangkan kondisi keadaan orang yang sudah mati. Tubuhnya rosak membusuk. Ulat memakan daging, isi perut, lidah, dan wajah. Tulang-tulang hancur.

Bayangan seperti itu jika membekas di dalam hati, akan membuat kita menyegerakan taubat, membuat hati kita puas dengan apa yang kita miliki, dan tambah rajin beribadah.

9. Mengingat-ingat dahsyatnya keadaan di hari akhirat

Ada beberapa surat yang menceritakan kedahsyatan hari kiamat. Misalnya, surah Qaf, Al-Waqi'ah, Al-Qiyamah, Al-Mursalat, An-Naba, Al-Muththaffifin, dan At-Takwir. Begitu juga hadis-hadis Rasulullah saw.

Dengan membacanya, mata hati kita akan terbuka. Seakan-akan kita menyaksikan semua itu dan hadir di pemandangan yang dahsyat itu. Semua pengetahuan kita tentang kejadian hari kiamat, hari kebangkitan, berkumpul di mahsyar, tentang syafa'at Rasulullah saw., Hisab, pahala, qisas, timbangan, jembatan, tempat tinggal yang kekal di syurga atau neraka; semua itu menambah tebal iman kita.

10. Berinteraksi dengan ayat-ayat yang berkaitan dengan fenomena alam

Aisyah pernah berkata, "Wahai Rasulullah, aku melihat orang-orang jika mereka melihat awan, maka mereka gembira kerana berharap turun hujan. Namun aku melihat engkau jika engkau melihat awan, aku tahu ketidaksukaan di wajahmu. "Rasulullah saw. menjawab, "Wahai Aisyah, aku tidak merasa aman jika di situ ada azab. Sebab ada suatu kaum yang pernah diazab kerana angin, dan ada suatu kaum yang melihat azab sambil berkata, 'Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami'. "(Muslim no. 899)

Begitulah Rasulullah saw. berinteraksi dengan fenomena alam. Bahkan, jika melihat gerhana, terlihat raut takut di wajah beliau. Kata Abu Musa, "Matahari pernah gerhana, lalu Rasulullah saw. berdiri dalam keadaan ketakutan. Beliau takut kerana gerhana itu merupakn tanda kiamat. "

11. Berdzikirlah yang banyak

Melalaikan dzikirulah adalah kematian hati. Tubuh kita adalah kubur sebelum kita terbujur di kubur. Ruh kita terpenjara. Tidak boleh kembali. Kerana itu, orang yang ingin mengubati imannya yang lemah, harus memperbanyak dzikirullah. "Dan ingatlah Rabb-mu jika kamu lupa." (Al-Kahfi: 24) "Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah lha hati menjadi tenteram." (Ar-Rad: 28)

Ibnu Qayim berkata, "Di dalam hati terdapat kekerasan yang tidak boleh mencair kecuali dengan dzikrullah. Maka seseorang harus mengobati kekerasan hatinya dengan dzikrullah. "

12. Perbanyaklah munajat kepada Allah dan pasrah kepada-Nya

Seseorang selagi banyak pasrah dan tunduk, niscaya akan lebih dekat dengan Allah. Sabda Rasulullah saw., "Saat seseorang paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa." (Muslim no. 428)

Seseorang selagi mau bermunajat kepada Allah dengan ucapan yang mencerminkan ketundukan dan kepasrahan, tentu imannya semakin kuat di hatinya. Semakin menampakkan kehinaan dan kerendahan diri kepada Allah, semakin kuat iman kita. Semakin banyak berharap dan meminta kepada Allah, semakin kuat iman kita kepada Allah swt.

13. Tinggalkan angan-angan yang muluk-muluk

Ini penting untuk meningkatkan iman. Sebab, hakikat dunia hanya sesaat saja. Banyak berangan-angan hanyalah memenjara diri dan memupuk perasaan hubbud-dunya. Padahal, hidup di dunia hanyalah sesaat saja.

Allah swt. berfirman, "Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun, kemudian datang kepada mereka azab yang telah dijanjikan kepada mereka, nescaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya." (Asy-Syu'ara: 205-207 )

"Seakan-akan mereka tidak pernah diam (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari." (Yunus: 45)

14. Memikirkan kehinaan dunia

Hati seseorang bergantung kepada kandungan kepalanya. Apa yang difikirkannya, itulah orientasi hidupnya. Jika di benaknya dunia adalah segala-galanya, maka hidupnya akan diarahkan untuk memperolehnya. Cinta dunia sebangun dengan takut mati. Dan kata Allah swt., "Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya." (Ali Imran)

Kerana itu fikirkanlah bawa dunia itu hina. Kata Rasulullah saw., "Sesungguhnya makanan anak keturunan Adam itu boleh dijadikan perumpamaan bagi dunia. Maka lihatlah apa yang keluar dari diri anak keturunan Adam, dan sesungguhnya rempah-rempah serta lemaknya sudah bisa diketahui akan menjadi apakah ia. "(Thabrani)

Dengan memikirkan bahawa dunia hanya seperti itu, fikiran kita akan mencari orientasi ke hal yang lebih tinggi: surga dan segala kenikmatan yang ada di dalamnya.

15. Mengagungkan hal-hal yang terhormat di sisi Allah

"Sesiapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu dari ketakwaan hati." (Al-Hajj: 32)

"Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah, maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhan-nya." (Al-Hajj: 30)

Hurumatullah adalah hak-hak Allah yang ada di diri manusia, tempat, atau waktu tertentu. Yang termasuk hurumatullah, misalnya, lelaki pilihan Muhammad bin Abdullah, Rasulullah saw.; Tempat-tempat suci (Masjid Haram, Masjid Nabawi, Al-Aqha), dan masa-masa yang tertentu seperti bulan-bulan haram.

Yang juga termasuk hurumatullah adalah tidak menyepelekan dosa-dosa kecil. Sebab, banyak manusia binasa karena mereka menganggap ringan dosa-dosa kecil. Kata Rasulullah saw., "Jauhilah dosa-dosa kecil, kerana dosa-dosa kecil itu boleh berhimpun pada diri seseornag hingga ia boleh membinasakan dirinya."

16. Menguatkan sikap al-wala 'wal-bara'

Al-wala 'adalah saling tolong menolong dan pemberian loyalitas kepada sesama muslim. Sedangkan wal-bara adalah berlepas diri dan rasa memusuhi kekafiran. Jika terbalik, kita benci kepada muslim dan amat bergantung pada musuh-musuh Allah, tentu keadaan ini petanda iman kita sangat lemah.

Memurnikan kesetiaan hanya kepada Alah, Rasul, dan orang-orang yang beriman adalah perkara yang boleh menghidupkan iman di dalam hati kita.

17. Bersikap tawadhu

Rasulullah saw. bersabda, "Merendahkan diri termasuk bagian dari iman." (Ibnu Majah no. 4118)

Rasulullah juga berkata, "Barangsiapa menanggalkan pakaian karena merendahkan diri kepada Allah padahal dia mampu mengenakannya, maka Allah akan memanggilnya pada hati kiamat bersama para pemimpin makhluk, sehingga dia diberi kebebasan memilih di antara pakaian-pakaian iman mana yang dikehendaki untuk dikenakannya." (Tirmidzi no. 2481)

Maka tak hairan jika baju yang dikenakan Abdurrahman bin Auf-sahabat yang kaya-tidak berbeza dengan yang dikenakan para budak yang dimilikinya.

18. Perbanyak amalan hati

Hati akan hidup jika ada rasa mencintai Allah, takut kepada-Nya, berharap bertemu dengan-Nya, berbaik sangka dan redha dengan semua takdir yang ditetapkan-Nya. Hati juga akan penuh dengan iman jika diisi dengan perasaan syukur dan taubat kepada-Nya. Amalan-amalan hati seperti itu akan menghadirkan rasa khusyuk, zuhud, wara ', dan mawas diri. Inilah halawatul iman (manisnya iman)

19. Sering menghisab diri

Allah berfirman, "Wahai orang-ornag yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)." (Al-Hasyr: 18)

Umar bin Khattab r.a. berwasiat, "Hisablah dirimu sekalian sebelum kamu dihisab." Selagi waktu kita masih longgar, hitung-hitunglah bekal kita untuk hari akhirat. Apakah sudah cukup untuk mendapat keampunan dan syurga dari Allah swt.? Sungguh ini cara yang berkesan untuk memperbaharui iman yang ada di dalam diri kita.


20. Berdoa kepada Allah agar diberi ketetapan iman

Perbanyaklah doa. Sebab, doa adalah kekuatan yang luar biasa yang dimiliki seorang hamba. Rasulullah saw. berwasiat, "Iman itu dijadikan di dalam diri salah seorang di antara kamu bagaikan pakaian yang dijadikan, maka memohonlah kepada Allah agar Dia memperbaharui iman di dalam hati."

Ya Allah, perbaharuilah iman yang ada di dalam dada kami. Tetapkanlah hati kami dalam taat kepadamu. Tidak ada daya dan upaya kami kecuali dengan pertolonganMu.

KEAGUNGAN SEDEKAH

"Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah, berpuasa, dan solat di kala kebanyakan manusia tidur." (HR.At-Tirmidzi) 


Salah satu ibadah yang dianjurkan Allah SWT adalah bersedekah, baik dikala senang dan dikala sempit. Sebab sedekah adalah amal kebaikan sebagaimana al-Quran surah al-A'raf ayat 16 khusus amalan sedekah dilipatkan-gandakan lagi sesuai kehendak Allah, yang kemudian ditambah lagi mendapatkan berbagai keutamaan sedekah.

Marilah kita baca hadis Rasulullah SAW: "Sesungguhnya Allah swt itu Maha Memberi, Ia mencintai pemurah serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk." (HR. al-Baihaqi)

Hadis di atas juga kita boleh petik hikmahnya bahawa Islam sangat membenci sifat kedekut dan bakhil dan sifat suka meminta-minta. Tetapi sebaliknya seorang mukmin itu banyak memberi dan pemurah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah." (HR. Bukhari)

Kita sudah tidak membantah lagi tentang keistimewaan ibadah sedekah. Sejumlah cendekiawan dan ulama muslim mengatakan bahawa terdapat ratusan dalil yang menegaskan bahawa Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda dan memuliakan kaum yang bersedekah.

Mengutip kitab yang berjudul Al Inaafah fimaa Ja'a Fis Shadaqah Wad Dhiyaafah, terdapat keutamaan bersedekah antara lain:

Pertama, sedekah dapat menghapuskan dosa. Kenyataan ini diperkuat dengan dalil hadis Rasulullah saw, "Sedekah dapat menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR Tirmidzi, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614).

Pengampunan dosa ini tentu saja disertai taubat sepenuh hati, dan tidak kembali melakukan perbuatan-perbuatan tercela serta terhina seperti sengaja bermaksiat, seperti rasuah, memakan riba, mencuri, berbuat curang, atau mengambil harta anak yatim.

Kedua, bersedekah memberikan keberkahan pada harta yang kita miliki. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah saw yang berbunyi, "Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya. "(HR. Muslim).

Ketiga, Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah. Hal ini sebagaimana janji Allah SWT di dalam al-Quran. "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, nescaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak." (Qs, al-Hadid: 18)

Keempat, terdapat pintu syurga yang hanya boleh dimasuki oleh orang yang bersedekah. Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu syurga.

"Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan". Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan solat, ia akan dipanggil dari pintu solat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah. "(HR Bukhari).

Dan terakhir, orang yang sering bersedekah dapat membebaskan dari siksa kubur. Rasulullah saw bersabda, "Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur." (HR Thabrani)

TIGA LANGKAH MENUJU TAUBAT

Sebusuk apa pun maksiat yang telah dilakukan dan sebanyak apa pun dosa yang telah dibuat, bila manusia kembali kepada jalan Allah, maka Allah SWT akan menerima taubatnya. Bahkan, terhadap orang yang kafir sekalipun, bila ia memeluk agama Islam, Allah akan mengampuni segala dosanya.

Pintu taubat sentiasa terbuka. Dan, Allah SWT akan senantiasa menanti kedatangan hamba-Nya yang akan bertaubat. Namun demikian, tidak selamanya pintu taubat terbuka. Ada saatnya pintu tersebut tertutup rapat, terutama pada dua keadaan.

Pertama, ketika nyawa manusia sudah berada di kerongkong. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung menerima taubat seseorang sebelum nyawanya sampai di kerongkong." (HR Tirmidzi).

Kedua, ketika matahari terbit dari tempat terbenamnya. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, nescaya Allah menerima taubatnya." (HR Muslim).

Bila pintu taubat telah tertutup maka penyesalan, permohonan ampunan, perbuatan baik, dan keimanan orang kafir tidak akan bermanfaat lagi. Sebab, Allah SWT tidak akan menerimanya. "Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebahagian dari tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebahagian dari tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu, sesungguhnya kami pun menunggu (pula)." (Surah al-An'am [6]: 158).

Hal ini harus menjadi perhatian kita untuk tidak menunda-nunda dalam bertaubat. Sebab, bila tidak akan dilakukan maka bukan tidak mungkin hal itu akan menenggelamkan kita pada kemaksiatan yang pada akhirnya diri kita akan menganggap baik setiap sesuatu yang buruk.

Selagi kita hidup di dunia, mari kita gunakan kesempatan ini untuk menyikapi bersiap diri sebelum pintu taubat tertutup.

Pertama, bersegera melakukan taubat. "Sesungguhnya penerimaan taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." (QS An-Nisa [4]: 17).

Kedua, bersegera melakukan pelbagai macam kebaikan sebelum datangnya masa yang menyebabkan kita sukar untuk melakukan kebaikan. Rasulullah SAW bersabda, "Bersegeralah kamu untuk mengerjakan amal-amal soleh, kerana akan terjadi berbagai fitnah yang menyerupai malam yang gelap gelita." (HR Muslim dan Tirmidzi).

Ketiga, berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan takwa kita akan diberi kemampuan untuk membezakan yang benar dan salah. (Surah al-Anfaal [8]: 29).

MAKNA KASIH SAYANG DALAM ISLAM

Salah satu ajaran Islam  yang amat mendasar adalah tentang kasih sayang. Islam mengajarkan agar setiap orang saling menjalin tali silaturrahmi dan membangun hubungan kasih sayang antar sesama.  Seseorang disebut beriman manakala sanggup mencintai orang lain sebagaimana mencintai dirinya sendiri.
 
Di dalam kitab suci al Qur’an banyak sekali disebut sifat Allah yang sangat mulia, yaitu Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dalam surat al Fatekhah, yang hanya terdiri atas tujuh ayat saja, dua di antaranya menyebut sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang ini. Manakala pengulangan itu diartikan sebagai  pentingnya persoalan itu, maka betapa sifat kasih sayang itu, -------menurut Islam,  seharusnya selalu mewarnai kehidupan manusia pada setiap waktu.
 
Selain di dalam surat al Fatehah, ternyata di semua surat dalam al Qur’an kecuali surat at taubah,  dimulai dengan basmallah. Sifat Allah yang mulia ini selalu harus dibaca, diingat, diperhatikan, dan dijadikan sebagai kalimat pembuka  dalam setiap perbuatan. Bahkan,  apa saja yang tidak diawali dengan mengucap Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak akan mendapatkan keuntungan atau pahala apa-apa.
 
Atas dasar pemahaman seperti itu, maka umat Islam diajarkan tentang betapa kasih sayang seharusnya selalu mewarnai hidupnya. Perbuatan apa saja harus dimulai dengan menyebut basmallah. Artinya, kasih sayang harus dijadikan dasar dan  untuk mengawali bagi seluruh tindakan bagi kaum muslimin dalam menjalani kehidupannya.
 
Semua orang tanpa kecuali membutuhkan kasih sayang. Orang yang sedang membenci, marah, jengkel, sakit hati  akan berubah, dan bahkan berbalik menjadi baik  oleh karena kasih sayang. Kasih sayang bagaikan air yang bisa mendinginkan suasana panas dan atau api yang menyala-nyala. Semua orang membutuhkan rasa kasih sayang dari mana saja.
 
Di antara jenis  hewan terdapat binatang buas yang sangat membahayakan terhadap siapapun. Namun ternyata binatang buas itu bisa ditaklukan oleh para pawang dengan  memberikan sentuhan-sentuhan kasih sayang kepada mereka. Kebuasan binatang itu  bisa hilang dan berubah menjadi sahabat oleh karena disodori  sikap kasih sayang saja. Kasih sayang itu bisa ditunjukkan dengan berbagai  cara, di antaranya dengan  memberi sesuatu yang disenangi, atau perlakuan yang dibutuhkan.
  
Bangsa ini sudah sekian  lama  menghadapi berbagai persoalan.  Bahkan, akhir-akhir ini persoalan itu sudah tidak biasa dialami oleh bangsa ini. Bentrokan antar kelompok, antar suku, antar pemuda,  antar mahasiswa, antar aparat keamanan,  antara aparat dan  mahasiswa,  dengan pedagang kaki lima, antar kelompok agama, dan lain-lain, semua itu sebetulnya terjadi oleh karena di antara mereka itu semua sudah tidak terdapat perasaan saling kasih sayang.
 
Bahkan terjadinya kesenjangan sosial yang sedemikian jauh, antara orang kaya  dan miskin atau antara yang berpunya dengan yang tidak punya  sebenarnya adalah sebagai akibat tidak adanya kasih sayang. Manakala orang  kaya dan miskin itu saling mendekat, memahami, menghormati,  menjalin  kasih sayang, maka  akan berbuah tolong menolong, atau bantu membantu sehingga kemudian akan berakhir dengan hilangnya kesenjangan itu.
 
Islam  mengajarkan  tentang shadaqoh,  zakat, dan infaq. Pemberian sesuatu kepada orang lain berupa infaq, supaya dilaksanakan baik dalam keadaan sempit dan lapang. Artinya, infaq seharusnya dilakukan pada setiap waktu. Dan infaq itu adalah sebagai bentuk atau wujud kasih sayang di antara sesama. Islam mengajarkan kebersamaan atau berjama’ah.
 Hubungan-hubungan sosial menurut ajaran Islam harus dilakukan atas dasar kasih sayang ini. Kegiatan  apapun manakala didasari oleh sifat mulia, yaitu kasih sayang maka akan melahirkan kedamaian dan ketenteraman. Sebaliknya, kasih sayang akan menghilangkan  rasa permusuhan, saling membenci, melukai, dan memusnahkan. Terjadinya bentrokan di mana-mana pada akhir-akhir ini sebenarnya menggamabarkan bahwa sifat mulia, yaitu kasih sayang belum tertanam secara kokoh di hati umat dan bangsa ini.  

Wallahu a’lam.

Senin, 10 Juni 2013

KESALAHAN TEORI DARWIN






Darwinisme mengemukakan bahwa terdapat fosil-fosil bentuk peralihan, namun kenyataannya tidak ditemukan … Darwinisme mengemukakan bukti ilmiah yang tidak absah … Meskipun seluruh fosil yang telah ditemukan dengan jelas membuktikan penciptaan, Darwinisme bersikukuh menyatakan hal yang sama sekali bertolak belakang … Teori ini berupaya meyakinkan orang untuk mempercayai bahwa para seniman, ilmuwan dan profesor dapat terbentuk sebagai hasil dari ketidaksengajaan, melalui pembentukan protein-protein, yang memiliki peluang pembentukan secara kebetulan sebesar 1 per 10950, dengan kata lan “sebuah kemustahilan”. Darwinisme bahkan berusaha menjadikan orang percaya bahwa para profesor yang terbentuk dengan cara seperti ini mendirikan universitas-universitas untuk mengkaji bagaimana diri mereka sendiri muncul menjadi ada secara tidak disengaja atau kebetulan.
Darwinisme menganggap kromosom di dalam sel makhluk hidup yang mengandung kode informasi lebih banyak daripada sebuah perpustakaan raksasa sebagai buah karya peristiwa kebetulan semata … Teori ini menyatakan bahwa kekuatan mahahebat dari peristiwa kebetulan menjadikan atom-atom yang tidak dapat melihat, mendengar dan berpikir berubah menjadi manusia yang dapat melihat, mendengar, merasakan, berpikir dan berkesadaran… Bagi Darwinisme, peristiwa kebetulan atau ketidaksengajaan adalah tuhan yang melakukan karya-karya luar biasa. Dalam uraian ini akan Anda pahami betapa mantra hitam Darwinisme ini telah terhapuskan.
1. Darwinisme tidak lagi mampu mengatakan bahwa protein dapat terbentuk melalui evolusi. Sebab peluang terbentuknya satu protein saja dengan urutan yang benar secara acak  adalah 1 per 10950, sebuah angka yang menunjukkan kemustahilan secara matematis.
2. Darwinisme tidak lagi merujuk kepada fosil-fosil sebagai bukti terjadinya evolusi. Hal ini dikarenakan seluruh penggalian yang dilakukan di seluruh dunia dari pertengahan abad ke-19 hingga hari ini, tak satu pun dari “bentuk-bentuk peralihan” yang menurut para evolusionis seharusnya ada dalam jumlah jutaan ternyata tidak pernah ditemukan. Telah disadari bahwa bentuk-bentuk “mata rantai” ini tidak lain hanyalah sebuah kisah khayalan.
3. Para evolusionis berputus asa di hadapan fosil-fosil yang berjumlah tak berhingga yang telah berhasil digali hingga saat ini. Hal ini disebabkan semua fosil-fosil ini memiliki seluruh ciri-ciri yang mendukung dan membuktikan penciptaan.
4. Para evolusionis tidak lagi mampu menyatakan bahwa Archaeopteryx adalah nenek moyang burung, sebab penelitian terkini terhadap fosil-fosil Archaeopteryx telah sama sekali menggugurkan pernyataan bahwa Archaeopteryx adalah makhluk “setengah-burung.” Telah diketahui bahwa Archaeopteryx memiliki struktur anatomi dan otak yang sempurna yang diperlukan untuk terbang, dengan kata lain Archaeopteryx adalah seekor burung sejati, dan “dongeng khayal tentang evolusi burung” tidak lagi dapat dipertahankan keabsahannya.
5. Darwinisme tidak lagi dapat menggunakan urutan palsu yang dikenal sebagai “silsilah evolusi kuda.” Telah diketahui bahwa urutan silsilah palsu ini tersusun dari sejumlah spesies terpisah yang hidup di zaman yang berbeda dan di wilayah yang berbeda.
6. Darwinisme tidak lagi dapat menggunakan fosil yang dikenal sebagai Coelocanth untuk mendukung dongeng khayal peralihan dari air ke darat, sebab sejak pernyataan tersebut dikemukakan diketahui bahwa makhluk ini, yang sebelumnya dikukuhkan sebagai bentuk peralihan yang punah, ternyata ikan yang menghuni dasar lautan yang kini masih hidup, dan lebih dari 200 ikan hidup dari jenis tersebut hingga kini telah berhasil ditangkap.
7. Darwinisme tidak mampu lagi menyatakan bahwa makhluk hidup seperti Ramapithecus dan serangkaian Australopithecus (A. Bosei, A. Robustus, A. Aferensis, Africanus dst.) adalah para nenek moyang manusia. Hal ini disebabkan penelitian terhadap fosil-fosil ini telah memperlihatkan bahwa semua makhluk ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan manusia dan merupakan spesies-spesies kera sejati yang punah.
8. Darwinisme tidak akan lagi mampu membohongi masyarakat dengan gambar-gambar rekonstruksi [reka ulang], sebab para ilmuwan telah dengan jelas mengungkapkan bahwa rekonstruksi ini, yang didasarkan pada sisa-sisa tubuh hewan yang pernah hidup di masa lalu, tidaklah bernilai ilmiah dan sama sekali tidak dapat dipercaya.
9. Darwinisme tidak mampu lagi mengemukakan “Manusia Piltdown” sebagai bukti bagi evolusi, sebab penelitian menunjukkan bahwa fosil seperti “Manusia Piltdown” tidak pernah ada dan selama 40 tahun masyarakat telah dibohongi dengan sepotong rahang orang hutan yang direkatkan pada sebongkah tengkorak manusia.
10. Darwinisme tidak dapat lagi menyatakan bahwa “Manusia Nebraska” dan keluarganya membenarkan evolusi, sebab telah dikukuhkan bahwa fosil-fosil gigi geraham yang dijadikan bukti bagi kisah “Manusia Nebraska” ternyata milik sejenis babi liar yang telah punah.
11. Darwinisme tidak lagi mampu menyatakan bahwa seleksi alam mendorong terjadinya evolusi, sebab telah dibuktikan secara ilmiah bahwa mekanisme yang dimaksud tidak dapat menyebabkan makhluk hidup berevolusi dan tidak dapat menyebabkan mereka memperoleh sifat-sifat baru.
Para pendukung Darwinisme telah melakukan banyak sekali penyebaran informasi keliru sebagaimana disebutkan di atas, dan waktu telah mengungkap bahwa semua hal tersebut tidaklah benar. Misalnya, telah diketahui bahwa mutasi yang dulunya dinyatakan memiliki daya evolusi ternyata malah sama sekali bersifat merusak, dan berdampak menimbulkan penyakit, cacat atau kematian, dan bukan perbaikan… Telah diketahui bahwa struktur pada embrio manusia yang dulunya dikatakan oleh para Darwinis sebagai insang ternyata adalah cikal bakal saluran telinga bagian tengah, kelenjar paratiroid and kelenjar timus. Telah terungkap pula bahwa perubahan-perubahan telah sengaja dilakukan pada gambar-gambar embrio untuk memberi dukungan pada evolusi. Telah diketahui bahwa informasi genetik bagi kekebalan terhadap berbagai antibiotik yang terdapat pada bakteri ternyata telah ada pada DNA mereka “sejak saat bakteri tersebut ada di dunia ini”…